Tokoh Inspiratif Indonesia di Dunia Pendidikan
Pendidikan merupakan sumber dari segala sumber kemajuan suatu bangsa. Pendidikan berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas juga. Maka dari itu, tak heran bila banyak negara besar berlomba-lomba membenahi sistem pendidikannya, tidak terkecuali bagi bangsa Indonesia.
Mengingat, Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam membangun suatu bangsa. Pendidikan pun juga terus berkembang dari zaman dahulu hingga sekarang. Di balik perkembangan itu, banyak tokoh-tokoh yang berperan dibaliknya loh. Jadi, siapa saja tokoh inspiratif Indonesia di dunia Pendidikan ya?
Tokoh di Balik Perkembangan Pendidikan Indonesia
Kiprah Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan Tanah Air memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan, dia sadar betul bahwa saat itu, “calon” Negara Indonesia memerlukan sebuah sistem pendidikan yang bisa memerdekakan. Baginya, Pendidikan harus menjadi gerbang membangun kesadaran anak bangsa tentang keadilan dan kemakmuran yang bebas dari penjajahan.
Kepeduliannya terhadap pendidikan di Indonesia melahirkan Perguruan Nasional Taman Siswa, cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia. Namun, selain Ki Hajar Dewantara, ternyata ada lho tokoh-tokoh pahlawan nasional lain yang juga berjuang di jalur pendidikan. Penasaran siapa saja tokoh-tokoh tersebut? Berikut adalah tokoh inspiratif Indonesia di dunia Pendidikan:
1. K. H. Ahmad Dahlan
Membicarakan pendidikan di Indonesia rasanya tidak bisa dilepaskan dari pemikiran dan perjuangan K.H. Ahmad Dahlan. Mengapa demikian? Karena K.H. Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah itu telah dikenal sebagai peletak dasar pendidikan modern di Indonesia. Beliau telah memainkan peran yang sangat penting dan strategis dalam melakukan modernisasi pendidikan Islam di Indonesia.
Ahmad Dahlan juga berpandangan bahwa pendidikan harus membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk kemajuan materiil. Oleh karena itu pendidikan yang baik adalah pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat di mana siswa itu hidup.
Diketahui, K.H. Ahmad Dahlan memiliki obsesi yang tinggi dengan kekuatan sistem Pendidikan Barat, seperti terlihat pada sekolah-sekolah Belanda. Sistem pendidikan yang dikembangkan oleh K.H. Ahmad Dahlan mengikuti pola Barat dengan memberikan penguatan pada nilai-nilai Islam yang berkemajuan.
2. Raden Ayu Lasminingrat
Nama Raden Ayu Lasminingrat mungkin masih jarang terdengar. Namun, perempuan asal Sunda ini merupakan tokoh bagi kemajuan wanita Sunda jauh sebelum muncul Dewi Sartika dan RA Kartini. Di mana ia sangat berjuang keras melakukan beberapa upaya agar masyarakat Sunda bisa mempelajari ilmu pengetahuan dengan mudah.
Salah satu upaya yang dilakukannya dengan menerjemahkan beberapa buku ilmu pengetahuan berbahasa Belanda ke bahasa Sunda. Tak hanya itu saja, Lasminingrat juga berhasil mendirikan Sekolah Keutamaan Istri di pendopo Garut pada tahun 1907 dan disahkan pemerintah Hindia Belanda di tahun 1913.
Sayangnya meski telah banyak berjasa menjadi pelopor kemajuan wanita Sunda, gelar pahlawan nasional hingga kini belum disandang Raden Ayu Lasminingrat. Semoga kedepannya sosok Lasminingrat bisa sejajar dengan RA Kartini dan Dewi Sartika dengan gelar dari pemerintah.
3. R.A. Kartini
Siapa yang tidak mengenal Raden Ajeng Kartini? Perempuan kelahiran Jepara, 21 April 1879 ini adalah sosok perempuan yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di kalangan perempuan. Kartini adalah pribadi yang pemberani, cerdas, dan mau berjuang untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Upaya Kartini untuk memajukan pendidikan di Indonesia merupakan bukti dari kepeduliannya. Hal ini merupakan contoh cemerlang atas kontribusi perempuan sepanjang sejarah. Menurut Kartini pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk membuka pikiran masyarakat ke arah yang lebih modern, di mana laki-laki dan perempuan berkolaborasi untuk membangun sebuah bangsa.
Pandangan Kartini tentang pendidikan dianggap sangat modern karena memandang siswa sebagai subjek kegiatan belajar mengajar daripada sebagai objek pengajaran seperti yang terjadi saat itu.
4. Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika lahir di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada tanggal 4 Desember 1884. Beliau terkenal sebagai tokoh perintis pendidikan perempuan di Bandung, berkat jasanya membangun sekolah perempuan, beliau dianugerahi sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1966.
Komitmen Dewi Sartika dibuktikan dengan mendirikan Sekolah Istri pada 1904. Sekolah ini diperuntukkan bagi wanita-wanita yang ingin mengenyam pendidikan. Sekolah Istri mengajarkan para wanita berbagai hal, seperti menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan juga agama.
Meskipun mendapatkan tantangan keras dari pemerintahan Belanda, Raden Dewi Sartika tetap pada pendiriannya. Karena menurutnya, pendidikan sangat penting bagi perempuan. Tujuan dan gagasan Dewi Sartika adalah bentuk jihad dalam Islam, ia bersungguh-sungguh agar nasib perempuan lebih baik dan lebih mengerti tentang agamanya sendiri.
5. K.H. Hasyim Asy’ari
Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari merupakan sosok yang begitu mengagumkan. Beliau memiliki cara berpikir yang luar biasa pada zamannya. Hasyim Asy’ari adalah ulama dan pahlawan nasional yang lahir pada 14 Februari 1871. Beliau juga pemrakarsa dari berdirinya salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
Beliau cukup peduli dengan pendidikan, terutama pendidikan umat muslim. Sepulangnya menimba ilmu di Makkah pada 1899, Beliau pun mendirikan pesantren Tebu Ireng yang menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Pulau Jawa pada abad ke-20.
Peranan KH. Hasyim Asy'ari dalam pendidikan Islam mengedepankan etika dalam kegiatan belajar mengajar dan mengutamakan kesederhanaan. Peran KH. Hasyim Asy'ari di tebuireng diantaranya mempertahankan sistem sorogan dan bandongan, menambahkan sistem klasikal dalam kegiatan pendidikan, dan menambahkan kurikulum pelajaran umum seperti pelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan sains.
Jadi, itu dia lima tokoh inspiratif Indonesia yang berjuang di jalur pendidikan selain Ki Hajar Dewantara. Semoga generasi penerus bangsa dapat menghargai jasa-jasanya dengan semangat belajar demi mencerdaskan kehidupan bangsa.