Rupanya Inilah Kunci Sukses Sistem Pendidikan di Negara Maju

Mengutip quote dari Nelson Mandela, yaitu “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kamu gunakan untuk mengubah dunia”. Maka dari itu, Pendidikan disebut sebagai kunci sukses untuk menjadi negara atau bangsa yang maju dan beradab. 

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang dapat menentukan kemajuan suatu negara. Di mana kualitas pendidikan yang mumpuni akan menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni pula. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pendidikan yang progresif karena sistem tersebut yang akan menjadi pedoman bagi proses pendidikan pada suatu negara. 

Sistem Pendidikan di Negara Maju

Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi semua negara. Karena baginya, Pendidikan adalah investasi terpenting bagi negara tersebut. Bisa dibilang negara maju adalah negara yang mendukung pendidikan.

Keunggulan pendidikan di setiap negara sangat mempengaruhi kualitas pendidikan di negara tersebut. Bahkan, semakin baik pendidikan yang dimiliki suatu negara maka semakin besar pula negara tersebut memiliki kesempatan sebagai negara maju. 

Tapi apa hubungannya pendidikan dengan berkembangnya suatu negara ? Nah, Pendidikan merupakan sarana penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, karena melalui pendidikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. Lantas, kira-kira apa sih rahasia dari sistem pendidikan di negara maju? Nah, berikut adalah kunci sukses sistem pendidikan di negara maju:

1. Sistem Kelas 

Salah satu sistem kelas yang diterapkan di negara maju adalah  “Moving Class”. Sistem ini merupakan salah satu sistem pembelajaran yang mana setiap guru mata pelajaran sudah siap mengajar di ruang kelas yang telah ditentukan sesuai dengan mata pelajaran. Sehingga, saat pergantian pelajaran bukan guru yang datang ke kelas siswa, melainkan siswa yang datang ke kelas guru.

Dengan sistem moving class ini, seorang siswa dituntut untuk kreatif dalam belajar. Karena pada sistem “Moving Class”, guru sudah tidak saatnya lagi memerintahkan siswa untuk belajar. Namun siswa harus belajar dengan kesadaran diri sehingga siswa mampu menguasai konsep dengan sepenuhnya. Oleh karena itu, siswa yang lebih berperan aktif dalam menerima pelajaran dari guru.

Selain itu, terdapat pula penamaan kelas berdasarkan bidang studinya masing- masing. Oleh karena itu, setiap guru dituntut untuk menguasai satu bidangnya secara penuh dan optimal, sehingga akan melahirkan wisudawan dan wisudawati yang ahli di bidangnya masing-masing.

Dengan sistem moving class yang dipadu dengan kelas terbuka atau open class, siswa akan lebih bergairah karena suasana belajar sesuai dengan bahan ajar dan kemampuan minat siswa. Salah satu negara yang menerapkan sistem kelas ini adalah Amerika Serikat. 

2. Mata Pelajaran yang Bebas Pilih

Berbeda dengan Indonesia yang mengharuskan siswanya mempelajari kurang lebih 12-16 mata pelajaran, berdasarkan informasi dari MoveHub, menyatakan bahwa pembagian kelas di negara maju dibagi berdasarkan mata pelajaran. Maka untuk siswa yang baru masuk ajaran baru harus memilih enam sampai tujuh mata pelajaran untuk bahan pelajaran setahun ke depan. 

Materi pelajaran juga spesifik. Sebagai contoh, mata pelajaran matematika akan di bagi menjadi beberapa kelas. Seperti kelas aljabar satu dan aljabar dua hingga kelas substitusi. Jadi, siswa tidak perlu mempelajari semua materi matematika, karena mereka hanya mempelajari yang dipilih sesuai minat dan kebutuhan. Artinya, mata pelajaran tadi bukan menjadi sebuah beban untuk siswa itu sendiri.

3. Etika Serta Kedisiplinan

Salah satu negara yang terkenal akan etika serta kedisiplinan yang tinggi adalah negara Jepang. Negeri matahari terbit ini terkenal sebagai negara yang hormat terhadap orang lain. Bahkan, beberapa negara di dunia menjadikan sistem pendidikan karakter mereka sebagai rujukan untuk diterapkan di negara mereka.

Maka kita ambil rahasia dari negara Jepang ya. Dikutip dari Tokyo Business Today, siswa di Jepang akan mulai kenal materi jika sudah kelas empat alias usia 10 tahun. Bagaimana sistem pembelajaran etika mereka? Guru-guru tidak mendoktrin pentingnya berperilaku jujur. Tapi lebih mengajak muridnya untuk berdiskusi apa sebab-akibat kita berperilaku jujur. 

Jadi, tidak hanya sebatas diberitahukan saja. Murid sudah diajarkan berpikir kritis dan bertanya “untuk apa”. Selama proses pembelajaran tidak dengan sistem hafalan atau tulisan. 

4. Sistem Pendidikan

Dilansir dari TransferWise, sebuah blog review pendidikan Amerika menjelaskan bahwa sekolah dasar di tempuh dengan jangka waktu lima atau enam tahun, sekolah menengah ditempuh dengan jangka tiga tahun, sedangkan untuk perguruan tinggi waktunya empat tahun. 

Sekolah diberikan banyak ruang untuk merevisi dan mengubah kurikulum berdasarkan eksistensi zaman serta kebutuhan siswa mereka yang unik. Kita ambil contoh, jika SMA di Indonesia akan mendapatkan ijazah, maka di Amerika lulus SMA memperoleh gelar diploma. 

5. Mengutamakan Kerjasama Tim 

Sistem pendidikan yang mengutamakan kerjasama pada tim tentu akan menciptakan lingkungan yang ideal untuk berteman, lantaran para siswa akan diberikan kebebasan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan pendapat dan kreativitas mereka sendiri dalam menerapkan pengetahuan yang baru mereka peroleh. 

Dengan begitu, pikiran kita akan jauh terbuka dan orientasi internasional juga akan meningkat. Salah satu negara yang mengutamakan kerjasama tim dalam sistem pendidikannya adalah Belanda. 

Sistem pendidikan di Belanda lebih mengutamakan pada kerja tim dan membuat suasana yang nyaman untuk berinteraksi. Berbeda dengan di Indonesia yang pembelajarannya berpusat pada dosen, gaya mengajar di Belanda lebih interaktif dan memberikan kebebasan siswa dalam mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapat. 

Diketahui, terdapat satu sistem yang mulai berkembang pada perkuliahan di Indonesia yang berasal dari negara ini yaitu sistem PBL (Problem Based Learning) yang mana sistem ini menekankan para siswa untuk bekerja dalam tim untuk menganalisis dan memecahkan suatu masalah dengan mencari literatur secara mandiri.

Jadi, itu dia kunci sukses sistem pendidikan di negara maju yang wajib kita ketahui. 

Memang sistem pendidikan di beberapa negara maju sangat progresif dan mampu memenuhi kebutuhan zaman akan sumber daya manusia berkualitas. Namun, bukan berarti sistem ini cocok diterapkan seratus persen di Indonesia. 

Meskipun demikian, bukan berarti kita tidak boleh meniru sistem pendidikan mereka. Karena kita masih bisa kok tetap menyaringnya agar sesuai dengan nilai yang dianut negeri ini. Apalagi jika memang sudah terbukti efektif dan membantu kita dalam belajar dan mengembangkan diri. Kalau kamu sendiri, sudah siap menghadapi perubahan?